Summer Bliss Background

2013年2月28日木曜日

Pengenalan Shoujo



Kepopuleran manga dan anime memang sudah tidak diragukan lagi. Manga dan anime yang mulai berkembang di Indonesia sejak tahun 90-an ini mampu menorehkan kesan tersendiri bagi pecintanya. Mulai dari hal kecil seperti sekedar mengikuti cerita sampai dengan membentuk fandom atau melakukan cosplay karakter favorit masing-masing.
            Banyak faktor yang membantu manga dan anime semakin berkembang. Salah satunya adalah beragamnya genre yang disesuaikan dengan kebutuhan zaman. Peminat manga dan anime yang notabennya adalah remaja tentu membutuhkan sesuatu yang segar, sesuai dengan karakter mereka saat itu. Maka banyaklah bermunculan manga dan anime yang menceritakan kehidupan remaja. Salah satunya yang banyak digemari adalah manga dan anime Shoujo.
            Apakah sebenarnya Shoujo itu?
            Bagi para otaku pecinta cerita bergenre romantis, manga atau anime shoujo merupakan pilihan yang utama. Shoujo memang identik dengan hal-hal berbau keromantisan. Tetapi sebenarnya, dalam bahasa Jepang, Shoujo merupakan sebuah kata benda yang berarti “anak perempuan” atau “gadis”.
            Shoujo (少女) ditulis dengan dua huruf kanji yang berasal dari China. “/shou” berarti “kecil” dan “/jo” berarti “perempuan”. Dalam bahasa Mandarin sendiri, “少女” dilafalkan sebagai shào nǚ” dengan artian kata yang sama seperti dalam bahasa Jepang. Kata ini mulai dikenal di China pada abad ke-5 melalui sebuah buku karangan Fan Ye berjudul Book of the Later Han tentang masa Dinasti Han. Kemudian pada abad ke-7 mulai diperkenalkan di Jepang dan mengalami perubahan sesuai dengan cara baca kanji di Jepang.
                Dalam penggunaannya saat ini, kata Shoujo lebih ditekankan kepada perempuan yang belum mencapai 20 tahun atau sedang berada dalam usia sekolah. Hal-hal umum yang berhubungan dengan Shoujo masa kini di antaranya adalah shoujo novels, shoujo magazines, shoujo culture, dan tentu saja shoujo manga/anime.
                Shoujo atau shoujo manga (少女漫画) adalah manga yang ditujukan untuk pembaca perempuan remaja kisaran usia 10 hingga 18 tahun. Genre ini mencakup tema yang luas seperti shounen manga, hanya saja lebih mengarah ke perasaan dan drama antar karakternya bila dibandingkan dengan shounen manga yang lebih menonjolkan petualangan dan aksi. Shoujo manga bisa meliputi drama sejarah hingga fiksi ilmiah, asalkan fokus utama yang ditampilkan berada pada hubungan romantis antarmanusia dan emosi tiap-tiap karakter.
                Pada awalnya, shoujo manga pertama kali muncul di majalah Jepang khusus perempuan yang bernama Shoujo Magazines. Kemunculan pertama shoujo manga ini berupa komik satu halaman pada tahun 1910 yang berlanjut hingga tahun 1930 dan berhasil menjadi bagian tak terpisahkan dari Shoujo Magazine. Manga yang paling popular saat itu adalah Kurukuru Kurumi-chan (くるくるクルミちゃん) karya Katsuji Matsumoto yang rilis tahun 1938.
                Sempat redup karena Perang Dunia ke-II, shoujo manga kemudian bangkit kembali pada era Showa sekitar tahun 1950. Salah satu pelopornya adalah shoujo manga: Nakayoshi Tencho karangan Hasegawa Machiko dan shoujo anime pertama: Sally the Witch karangan Shosuke Kurakane.
                Sejak saat itu, shoujo manga dan anime terus berkembang hingga banyak menghasilkan subgenre seperti romance, science fiction, fantasy, magical girls, dan ladies comics. Salah satu yang melegenda di Indonesia adalah manga atau anime Sailor Moon yang pernah ditayangkan di salah satu TV Swasta Nasional sekitar tahun 2000-an.
                Hingga saat ini, ada sangat banyak judul manga maupun anime bergenre shoujo yang beredar luas. Manga dan anime yang paling populer diantaranya adalah Clannad, Skip Beat, Kimi ni Todoke, Angel Beats, Kaichou wa Maid-Sama, Winter Sonata, Vampire Knight, Spesial A, dan masih banyak lagi.



 








                                                              Salah satu cover Shoujo Magazines berjudul “Shoujo Sekai” yang terbit pada 1 juli 1908 oleh Hakubunkan.

0 komentar:

コメントを投稿